Kupas Tuntas Perihal Varikokel: Pengertian, Penyebab, Tanda Dan Gejala, Pemeriksaan, Pengobatan, Biaya Operasi, Dan Kemungkinan Punya Anak!


Apa itu Varikokel? Apa penyebab Varikokel? Apa tanda dan gejala Varikokel? Apakah suami yang terkena Varikokel (Azoospermia) mempunyai peluang memiliki keturunan atau anak? Bagaimana cara mengobati Varikokel? Apakah setelah operasi Varikokel, sperma suami bisa kembali normal? Berapa biaya operasi atau pengobatan Varikokel? Itulah serentetan pertanyaan tentang Varikokel.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut adalah fakta-fakta seputar Varikokel:

Sebelum menjawab semua pertanyaan di atas, terlebih dahulu kita harus ketahui apa itu Varikokel. Jadi Varikokel adalah: suatu pembengkakan pada pembuluh darah vena di dalam kantong zakar (skrotum).  Kalau kita bayangkan sebenarnya penyakit ini mirip dengan penyakit varises yang ada kaki, tapi penyakit ini adanya di kantong skrotum.
Lalu, apa penyebab penyakit Varikokel ini? Sampai saat ini belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan Varikokel ini. tapi yang jelas, sebagian besar kasus Varikokel terjadi karena katub pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik. Umumnya Varikokel terjadi pada pria usia di atas 40 tahun, bisa juga karena pertumbuhan tumor pada ginjal yang menekan pembuluh darah vena.

Apa saja gejala dari penyakit Varikokel ini? Sayangnya, penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala yang mengganggu penderitanya. Sehingga banyak penderita yang tidak menyadari kalau ia menderita Varikokel ini. Tapi, walaupun tidak dirasakan, Varikokel ini bisa menyebabkan gangguan kesuburan yang bisa berakhibat kemandulan.
Bagaimana kita tahu kita menderita Varikokel? Cara pertama kita bisa memeriksanya sendiri. Dengan cara menanyakan pada sendiri apakah ada perasaan tidak nyaman selama ini dengan kantong skrotum kita? apakah ada nyeri saat berdiri atau melalukan aktifitas fisik dalam waktu lama pada skrotum? Pada perabaan adanya benjolan di salah satu testis? Skrotum kita membengkak?
Tapi apabila kita tidak yakin akan pemeriksaan kita, kita dapat berkonsultasi dengan dokter.  Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi kita. akan diperiksa kantong skrotum apakah ada Varikokel yang ditandai dengan adanya masa yang keras di atas testis dan terasa berbentuk cacing. Selain itu, dokter juga dapat memeriksa dengan menggunakan USG skrotum, pengukuran volume testis, dan analisis sperma untuk menentukan adanya Varikokel.
Jika terdiagnosa Varikokel, umumnya ada dua cara pengobatan. Yang pertama embolisasi dan operasi. Cara embolisasi biasanya dengan memasukkan selag untuk menjangkau vena lokasi Varikokel  yang melalui selangkangan atau leher. Lalu kemudian akan dimasukkan zat untuk memperbaiki aliran darah dan Varikokel.
Cara kedua yaitu operasi. Biasanya cara ini dengan menjepit atau mengikat pembuluh darah yang menjadi Varikokel. Dimana tujuan pengikatan ini adalah untuk menghambat aliran darah ke pembuluh darah tersebut, sehingga pembuluh darah akan mengalir ke pembuluh darah normal yang lain.
Apakah operasi Varikokel di tanggung BPJS? Ya, operasi Varikokel di tanggung BPJS, tapi tergantung rumah sakit tempat kita akan operasi. Lalu, bagaimana jika ingin bayar cash berapa biaya operasi Varikokel? Sebenarnya ini tergantung tingkat keparahan Varikokel dan rs tempat Anda operasi. Harganya berkisar antara Rp. 10.000. 000 sampai dengan Rp. 80.000.000,-.
Pertanyaan muncul, apakah dengan operasi Varikokel maka kualitas dan jumlah sperma akan kembali baik dan normal? Bukan berarti karena Varikokel di operasi, kuantitas dan kualitas sperma membaik. Pada umumnya karena kualitas dan kuantitas sperma sudah jelek, jadi intinya operasi Varikokel tidak memperbaiki keadaan kesuburan.
Tapi jangan berkecil hati, karena bukan berarti sperma kita sedikit atau jelek kita tidak bisa memiliki anak. Harapan punya anak tetap besar, terlebih dengan teknologi sekarang yang canggih. Kita bisa ikut program bayi tabung yang memungkinkan kita untuk memiliki buah hati. Sepanjang masih ada sel spermatozoa yang baik kita punya harapan untuk punya anak.  Jangan berkecil hati, dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Baca Juga: Apakah Penderita Azoosperma Dapat Memiliki Anak?

Subscribe to receive free email updates: