Kupas Tuntas Penyakit TORCH: Pengertian, Penyebab, Pencegahan, Pemeriksaan, Hingga Pengobatannya!


Bisakah Wanita Yang Positif Rubella Melakukan Program Bayi Tabung (IVF)? Itulah pertanyaan yang sering ditanyakan wanita yang mengidap virus Rubella ketika ingin menjalani program bayi tabung (IVF). Sebelum menjawab pertanyaan di atas, terlebih dahulu kita bahas mengenai virus yang berbahaya bagi wanita khususnya yang ingin menjalani program memiliki anak, yaitu: TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalo virus/CMV dan Herpes).
TORCH merupakan virus yang bisa membuat penderitanya mengalami keguguran berkali-kali saat hamil, janin susah berkembang, hamil anggur atau bayinya meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan. Untuk lebih jelasnya tentang virus ini, kita akan bahas satu persatu:

1.  Toxoplasma:  
Pada umumnya TORCH tidak memiliki bergejala, sehingga ibu hamil tidak sadar terkena virus satu ini. Itulah sebabnya sebaiknya isteri maupun suami harus menjaga kesehatan dengan menghindari paparan virus dan parasit TORCH, dimana virus dan parasit ini bisa disebabkan oleh perantara seperti memakan sayuran mentah, daging setengah matang, dan makanan yang tidak bersih.
Bagi ibu hamil sebaiknya menghindari paparan dari orang dewasa dan anak yang sedang sakit batuk, pilek, dan demam atau orang dengan kulit bintik-bintik merah.
Lalu, bagaimana cara mengecek kita terkena Toxoplasma atau tidak? Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan Anti-Toxoplasma IgG, IgM, dan IgA serta Aviditas Anti-Toxoplasma igG.

2. Rubella:
Kembali kepertanyaan awal, bolehkah penderita positif Rubella mengikuti program bayi tabung (IVF)? Biasanya dokter akan mempertimbangkan dimanakah virus Rubella yang positif? Apakah Rubellanya positif di IgG-nya? Ataukah Rubellanya positif di IgM-nya? 
Jika yang positif Rubella IgG-nya, maka biasanya program bayi tabung (IVF) akan dilanjutkan dikarenakan ini menandakan bahwa infeksi ini terjadi pada waktu lampau, tapi jika IgM-nya yang positif maka harus diobati terlebih dahulu karena ini artinya infeksi ini adalah infeksi baru.
Tapi, sebaiknya walaupun Anda hanya positif di IgG-nya tidak ada salahnya untuk mengobatinya terlebih dahulu (walaupun biasanya diperbolehkan langsung melakukan program hamil). Mengapa? Walaupun seseorang yang mengidap positif rubella IgG-nya memang tidak mengalami keguguran/bayinya meninggal saat lahir, tapi yang sering terjadi adalah bayi yang dilahirkan mengalami glukoma atau kebutaan, kerusakan otak, bibir sumbing, tuna rungu dan sulit bicara.
Lalu, apa yang diperiksa agar kita tahu apakah kita mengidap Rubella atau tidak? Yang harus diperiksa apakah kita mengidap rubella atau tidak adalah pemeriksaan anti Rubella IgG dan IgM.
3. Cytomegalo virus (CMV):
Biasanya Ibu yang mengidap CMV ini akan mengalami keguguran terus menerus atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan catat fisik. Bagaimana cara mengetahui kita mengidap CMV atau tidak? Caranya adalah: dengan melakukan pemeriksaan anti CMV IgG dan IgM, serta aviditas Anti-CMV IgG.
4. Herpes Simplex virus:
Biasanya akan tumbuh bintik-bintik merah pada tubuh. Sama seperti penyakit diatas, penyakit ini juga membuat wanita hamil sering keguguran dan bayi lahir dalam keadaan catat. Adapun pemeriksaan untuk tahu tertular Herpes adalah dengan memeriksa Anti-HSV II IgG dan IgM.
Lalu, apa yang mesti dilakukan jika kita menderita TORCH. Yang pertama adalah tetap tenang, jangan panik. Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, asal kita mau berusaha dan berdoa.
Salah satu alternatif terbaik untuk menyembuhkan atau Pengobatan TORCH adalah dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis Anda. Selain itu (Terbukti banyak berhasil) adalah dengan mengunjungi Prof. Juanda dan Valentina Daradjati yang memang fokus pada penyembuhan TORCH. Dimana metode pengobatannya adalah dengan herbal yang berpraktik di Bogor. Baca Juga: Apa Yang Mesti Dilakukan Jika Program Bayi Tabung Belum Berhasil (Gagal)?
Bagaimana mencegah agar TORCH tidak menyerang kita? Anda bisa menerapkan 7 hal pencegahan TORCH di bawah ini:
1.   Makan Bergizi.
2.  Lakukan Pemeriksaan TORCH sebelum kehamilan.
3.  Vaksinasi guna mencegah penyakit TORCH (tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian).
4.  Mengkomsumsi makanan yang matang.
5.  Periksa kandungan secara teratur.
6.  Jaga kebersihan tubuh.
7.  Hindari Kontak dengan penderita penyakit TORCH.

Subscribe to receive free email updates: